Thursday, June 27, 2013

Gendut Kamu Bikin Global Warming

,
Sumber Gambar

Anda gendut? Anda frustasi dengan kegendutan anda selama ini? Dan apakah anda merasa kegendutan anda menyusahkan orang banyak? Jika ya, berarti anda harus menyegerakan diri untuk segera, yah minimal menjadi proposional.

Kenapa saya meminta anda-anda sekalian untuk menjadi proposial? Karena global warming. Global warming ini udah jadi wacana basi sejak jaman dahulu kala, karena tidak habis-habisnya dibahas. Dipastikan efek global warming tidak akan bisa diminimalisir atau dihilangkan, tapi kita bisa membuatnya konstan. Dengan apa? Ya, dengan menjadi seseorang yang proporsional tadi :)

Mari bersama kita logika-kan gendut yang anda alami akan berakibat besar pada global warming. Pertama dalam hal transportasi, misalkan saja anda punya mobil dengan kapasitas lima orang, tapi dengan adanya orang gendut yang masuk, membuat mobil ini menjadi berkapasitas hanya empat orang, rugi kan? Satu orang lainnya harus naik kendaraan lain, tentu polusi akibat bertambahnya volume kendaraan akan menghasilkan dampak global warming. Atau berdasarkan pengalaman saya yang notabene kemana-mana naik motor dan seringkali menebengi teman dengan berbagai ukuran, saat berada di jalanan menanjak, tidak akan menjadi masalah kalau saya menebengi teman saya yang berukuran minimalis, tapi saat yang menebeng adalah teman dengan ukuran yang (maaf) agak besar, saya butuh menambah kekuatan berupa menaikkan gas, yang lagi-lagi pastinya akan menambah polusi.

Kedua, konsumsi akan pangan akan semakin bertambah pula, karena semakin gendut anda, jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh akan semakin bertambah pula, sifat konsumtif terhadap cemilan pun juga begitu, dan limbah dari bungkusan cemilan akan menjadi apa? Iyak, efek global warming. Didampng itu, semakin banyak cemilan yang dimakan, gumpalan-gumpalan lemak dalam tubuh akan bertambah pula. Padahal, Dr Phil Edwards dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan, "Setiap lemak yang terdapat dalam diri seseorang yang kegemukan bertanggung jawab atas keluarnya se-ton karbondioksida setiap tahun." Artinya, miliaran ton CO2 setiap tahunnya tercipta.

Ketiga, jika semakin banyak orang gendut, akan semakin banyak pula orang yang malas bergerak, dengan ini berarti kuantitas teknologi sebagai alat bantu akan bertambah pula, konsumsi listrik juga bertambah. Jadinya, semakin sedikit orang yang berjalan kaki, semakin sedikit orang yang gowes sepeda, semakin sedikit orang yang kipas-kipas pake kipas tangan, semakin sedikit orang yang nyuci pake tangan, semakin sedikit orang yang masak, semakin sedikit orang yang beres-beres rumah sendiri, dan semakin sedikit orang yang belanja di mol [karna lebih milih online shop].

Banyak bukan dampak negatif yang anda berikan untuk dunia ini jika anda gendut? Jadi, mulai sekarang marilah berdiet, memproporsionalkan badan. Demi terciptanya lingkungan indah nan damai tanpa global warming.

*Self Reflectionkarna saya juga gendut

Read more →

Sunday, June 2, 2013

Teori Evolusi

,

Charles Robert Darwin menemukan teori evolusi sejak berabad-abad yang lalu, dan baru saya pelajari beberapa tahun yang lalu. Sempat tertarik, tapi tidak sebegitu tertarik seperti sekarang ini semenjak ada seorang teman yang mengemukakannya. Mari saya ceritakan sedikit mengenai teori evolusi.

Darwin suka sekali dengan alam, ia mengamati alam hingga menemukan gagasan baru yang akhirnya menjadi teori yang dipercaya hingga tahun-tahun setelahnya: Teori Evolusi. Evolusi adalah perubahan dari suatu kehidupan akibat sifat-sifat yang dimiliki suatu individu (makhluk hidup) yang diwarisi orang tuanya melalui gen. Gen akan menghasilkan sifat-sifat baru. Di dalam suatu populasi, yang bertahanlah yang mampu meneruskan hidupnya, yang tidak tentunya akan termakan oleh zaman alias musnah. Tahukah bahwa proses ini disebut Seleksi Alam?

Kata seleksi alam booming saya dengar ketika awal perkuliahan. Dimana saat itu, di suatu komunitas yang baru saja merajut mimpi-mimpinya akan tergerus oleh individu-individu yang ter-seleksi alam. Hanya yang bertahan yang mampu melanjutkan. Supaya populasi terus ada apa yang perlu dilakukan? Open recruitment pastinya.

Di dalam teori sosiologi, manusia gak bisa hidup sendiri, butuh kelompok. Tapi tiap individu punya pilihan untuk terus berada di suatu habitat atau melakukan ekspansi ke tempat lain. Seperti teori evolusi yang dicetuskan Darwin, gaya dorong seleksi alam dapat terlihat dengan jelas pada populasi yang terisolasi, baik oleh karena perbedaan geografi maupun mekanisme lain yang mencegah pertukaran genetika. Dalam waktu yang cukup lama, populasi yang terisolasi ini akan menjadi spesies baru [sumber]. Gen bisa diibaratkan sebagai ketulusan, jika ketulusan dominan maka pertemanan akan terus dilanjutkan, jika ketulusan semakin menipis, pertemanan akan musnah atau paling tidak membentuk populasi baru. Seperti itukah?

Sekian lama berlalu, teori Darwin terbantahkan. Di tahun 2006, banyak akademisi sains menyerukan untuk mengonfirmasi kebenaran teori Darwin bahwa nenek moyang manusia bukanlah monyet! Walaupun beberepa kelompok menyatakan keberatannya akan evolusi, tapi bukti-bukti evolusi sudah meluas, akibat evolusi juga ada banyak keberagaman. Manusia hidup berteman, melakukan ekspansi atas pertemanannya dan menjadi beragam. Tidak ada seleksi alam didalamnya, semuanya akan tetap berteman walaupun sudah melewati benua dan samudra.

Ah, sebenarnya saya hanya menyambung-nyambungkan teori evolusi dan teori friendship, tidak tahu kebenaran hubungannya.

Teruntuk teman baikku: yakinilah, seleksi alam itu tidak ada.
Sayang kamu :*
Read more →