Sumber Gambar |
It’s fun to be Summer Finn, why? Oh ya, Summer Finn adalah tokoh
wanita utama dalam film (500) days of Summer. Film ini ajaib, teman yang
memberikannya sekitar tiga tahun yang lalu, setiap saya menonton auranya selalu
berbeda. Terakhir sebelum menuliskan ini, saya menontonnya lagi, merasuk sampai
ke hati haha. “This is not a love story” as the moderator said.
Summer seperti punya kekuatan yang disebut Summer Effect. Di buku
tahunan SMA nya, ia menuliskan quote dari Scottish Band Belle and Sebastian
yang menjadikan penjualan album dari band tersebut tertinggi dimasanya, sampai
membuat seorang analyst terheran-heran. Di tahun kedua perkuliahan, Summer
bekerja part time, yang juga meningkatkan penjualan bisnis tersebut hingga 212%
secara tak terduga. Setiap apartemen yang di sewa Summer, harga yang ditawarkan
9.2% di bawah rata-rata market value. Dan saat di jam berangkat-pulang
kerjanya, menghasilkan rata-rata 18.4 double takes bis per harinya. Summer
Effect sungguh menakjubkan.
Ia yakin bahwa young women could enjoy being free and independent
when they are single. Summer lebih suka sendiri, ia berfikir relationship
membuat kacau dan membuat orang lain sakit hati. Tom Hansen menyadari
ketertarikannya sejak awal ketika Summer menjadi assistant baru bossnya, ditambah
lagi karena mereka memiliki banyak kesamaan dalam selera musik, film, dan
lainnya. Begitupun Summer. Namun, di awal kedekatannya dengan Tom, Summer sudah
menegaskan untuk hanya menjadi sekedar teman. Dan kembali menegaskan kembali
“pertemanan”nya walaupun mereka sudah terlalu sering having fun bersama,
bergandengan tangan, kissing, hingga shower sex. Jelas, Summer tidak peduli
dengan relationship, asalkan mereka happy, itu cukup. Prinsipnya berkebalikan
dengan Tom, semenjak pertemuan pertama mereka di kantor, Tom sudah menyakini
bahwa Summer adalah the one. Sampai suatu hari Summer mulai bosan dan perlahan
menjauhi Tom, tentu saja Tom tidak menerima semua yang telah mereka lalukan
hanya dianggap teman, tidak lebih. Tapi Tom tidak dapat meminta komitmen
mengenai hubungan mereka kepada Summer. Tom yang bodoh. Hingga akhirnya Tom
dikejutkan akan pernikahan Summer dengan pria yang datang saat Summer membaca
buku. Summer hanya merasa tidak yakin dengan Tom. Menurut Summer, semua yang ia
alami adalah takdir.
Saat Tom mengalami kehancuran, orang yang datang menyelamatkan Tom
Hansen adalah Rachel Hansen, adiknya sendiri yang masih remaja. Seperti yang
Rachel katakan di awal, hanya
karena dia menyukai hal yang sama denganmu, bukan berarti dia adalah belahan jiwamu.
Dan yang terakhir Rachel katakan ke Tom hingga membuat ia move on: Look, I know you think that she was
the one, but I don’t. I think you’re just remembering the good stuff, next time
you look back, I think you should look again.
Setelah resign dari kesibukannya yang dulu sebagai pembuat
greeting card, Tom memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi arsitek. Di ruang
tunggu saat Tom menunggu giliran interview, ia bertemu dengan Autumn, yang
diyakininya sebagai takdir.
It’s Fun to be Summer Finn, but I don’t want it. Too wicked.
And too stupid for Tom.