Tikus Lambang Korupsi Sumber Gambar |
Pernah
gak kita mengambil uang kembalian tanpa ijin saat orang tua meminta kita
membelanjakan sesuatu? Atau pernah gak saat membuat anggaran di proposal kegiatan
tidak di survey dulu, hanya copy-paste yang sudah ada tanpa tahu itu benar atau
tidak? Atau pernah gak mencoba memanipulasi anggaran supaya mendapatkan lebih
dari kebutuhan sesungguhnya? Atau pernah gak mencoba lagi untuk memanipulasi
anggaran laporan pertanggungjawaban supaya match dengan angka saat memohon
dana, padahal anggarannya bisa kurang dari itu?
Kawan-kawan
yang budiman, jika anda pernah melakukannya, berarti anda telah melakukan
korupsi di scope yang kecil, berhati-hatilah saat dewasa kelak. Karena KPK dan
Tuhan akan memberantas. Sembari menulis, saya juga turut menasihati diri saya
sendiri.
Sebagaimana
lazimnya seorang anak, dan anak terakhir, seringkali ibu atau kakak menyuruh saya
dengan paksa membelanjakan sesuatu, untungnya saya sering dapat uang
kembaliannya, dan menjajankannya. Sampai suatu hari ibu menyadarkan saya saat
kembalian itu sudah lenyap “Mana kembaliannya, ta? Biasain kembaliin walaupun cuma
Rp 50,00. Atau kalo mau kembaliannya bilang dulu.”
Saya
pun tidak berpengalaman membuat anggaran untuk proposal kegiatan, sampai suatu
ketika saya mendapatkan job itu, ternyata beberapa angka yang saya dapat adalah
angka ekspektasi, tanpa survey. Cerita lain dari teman, malah ia disuruh
melebihkan angka-angka yang tertera supaya mendapat kucuran dana lebih. Atau
teman saya lain, yang menjadi inspirasi saya dalam menulis cerita korupsi dini
ini, ia diminta seseorang untuk memanipulasi anggaran, supaya sama dengan
anggaran yang sudah diajukan sebelumnya, padahal total anggaran yang ada
diajukan sebelumnya amat jauh berbeda dengan kenyataan yang dipakai, berbeda
hingga belasan juta.
Bermain-main
dengan uang memang menyenangkan, apalagi bisa mendapat uang dari apa yang kita
kerjakan, tapi harus dilihat secara jeli mana uang yang baik dan tidak. Kadang kita
juga tidak sadar telah melakukan korupsi, jika dibiasakan akan terbiasa sampai
tua nanti.
Hati-hati dengan uang, mari cegah bibit korupsi sejak
dini! *kesambet*