Monday, July 1, 2013

It’s fun to be Summer Finn

,
Sumber Gambar

It’s fun to be Summer Finn, why? Oh ya, Summer Finn adalah tokoh wanita utama dalam film (500) days of Summer. Film ini ajaib, teman yang memberikannya sekitar tiga tahun yang lalu, setiap saya menonton auranya selalu berbeda. Terakhir sebelum menuliskan ini, saya menontonnya lagi, merasuk sampai ke hati haha. “This is not a love story” as the moderator said.

Summer seperti punya kekuatan yang disebut Summer Effect. Di buku tahunan SMA nya, ia menuliskan quote dari Scottish Band Belle and Sebastian yang menjadikan penjualan album dari band tersebut tertinggi dimasanya, sampai membuat seorang analyst terheran-heran. Di tahun kedua perkuliahan, Summer bekerja part time, yang juga meningkatkan penjualan bisnis tersebut hingga 212% secara tak terduga. Setiap apartemen yang di sewa Summer, harga yang ditawarkan 9.2% di bawah rata-rata market value. Dan saat di jam berangkat-pulang kerjanya, menghasilkan rata-rata 18.4 double takes bis per harinya. Summer Effect sungguh menakjubkan.


Ia yakin bahwa young women could enjoy being free and independent when they are single. Summer lebih suka sendiri, ia berfikir relationship membuat kacau dan membuat orang lain sakit hati. Tom Hansen menyadari ketertarikannya sejak awal ketika Summer menjadi assistant baru bossnya, ditambah lagi karena mereka memiliki banyak kesamaan dalam selera musik, film, dan lainnya. Begitupun Summer. Namun, di awal kedekatannya dengan Tom, Summer sudah menegaskan untuk hanya menjadi sekedar teman. Dan kembali menegaskan kembali “pertemanan”nya walaupun mereka sudah terlalu sering having fun bersama, bergandengan tangan, kissing, hingga shower sex. Jelas, Summer tidak peduli dengan relationship, asalkan mereka happy, itu cukup. Prinsipnya berkebalikan dengan Tom, semenjak pertemuan pertama mereka di kantor, Tom sudah menyakini bahwa Summer adalah the one. Sampai suatu hari Summer mulai bosan dan perlahan menjauhi Tom, tentu saja Tom tidak menerima semua yang telah mereka lalukan hanya dianggap teman, tidak lebih. Tapi Tom tidak dapat meminta komitmen mengenai hubungan mereka kepada Summer. Tom yang bodoh. Hingga akhirnya Tom dikejutkan akan pernikahan Summer dengan pria yang datang saat Summer membaca buku. Summer hanya merasa tidak yakin dengan Tom. Menurut Summer, semua yang ia alami adalah takdir.


Saat Tom mengalami kehancuran, orang yang datang menyelamatkan Tom Hansen adalah Rachel Hansen, adiknya sendiri yang masih remaja. Seperti yang Rachel katakan di awal, hanya karena dia menyukai hal yang sama denganmu, bukan berarti dia adalah belahan jiwamu. Dan yang terakhir Rachel katakan ke Tom hingga membuat ia move on: Look, I know you think that she was the one, but I don’t. I think you’re just remembering the good stuff, next time you look back, I think you should look again.


Setelah resign dari kesibukannya yang dulu sebagai pembuat greeting card, Tom memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi arsitek. Di ruang tunggu saat Tom menunggu giliran interview, ia bertemu dengan Autumn, yang diyakininya sebagai takdir.


It’s Fun to be Summer Finn, but I don’t want it. Too wicked.
And too stupid for Tom.


Read more →