Tuesday, March 29, 2011

Episode lepas pare : KUNJUNGAN LUAR BIASA!

,

Walaupun sebelumnya saya yang memaksa mereka semua untuk mengunjungi saya ke semarang, dan pada akhirnya juga saya yang berberat hati mengatakan dengan halus untuk tidak ke semarang karna saya terbentur dengan praktikum statistika industri beserta jurnalnya dan event recruitment IOP, BOS IAAS LC Undip. Namun mereka semua tetep kekeh untuk datang.
Siapa mereka?
Empat onggok manusia dari pedalaman, jauh-jauh dari dalam negeri mengunungi saya [saya dan aeni] yang lagi di luar negeri.


25 maret 2011
saya pastikan mulai hari itu hingga mereka pulang saya tidak akan menjadi amoeba. Sore hari, teman IAAS saya nge-sms heboh! Saya mulai panik dalam taraf biasa, tapi malam harinya, teman saya itu datang ke kos untuk berkeluh kesah, saya hampir menitikkan air mata sapi, sedih, konsep acara yang udah dibuat harus dirombak ulang, persiapan serasa masih nihil. Saya kayak orang gila. Saya minta Aeni untuk membeli perlengkapan yang dibutuhin, saya mencari peralatan lain [cemilan, aqua dus, aqua botol, galon beserta pompanya, piring, dan digital camera]. Kereta datang pukul 8pm seingat saya waktu itu, but, luckily, jadinya dateng jam 9pm. Saya mencari seonggok mausia baik hati untuk mengantarkan saya: Arinal Muna dan aeni saya tinggal untuk menjaga kosan saya.
Jam 9 deng, saya sampe di stasiun poncol, tanpa berlama-lama, dengan mudahnya saya langsung bertemu pram, ade, ka fredy, semuanya kucel, dumel, dan gondrong-gondrong.

ketibaan pertama mereka di tembalang, terutama ka fredy, diawali dengan kejatuhan atap warung, miris! kepalanya berdarah, dan saya selamat *terimakasih*
dilanjutkan dengan makan di mas pur ke-3 sebelum lelaki tersebut bermalam di kos ibnu. sangat-sangat terlihat kelaperan, buas.

kembali ke kos, mereka berbincang-bincang dengan Ibnu, aeni sudah tidur, saya belajar buat pretes, tidak biasanya.


26 Maret 2011
 hari itu hari terpanjang dan menyenangkan. mulai dari pagi makan bubur ayam di totem, mengantarkan saya membawa perlengkapan iaas ke gsg, saya lolos pre tes, jurnal berhasil cepat walaupun ternyata banyak salah. dan yang paling menyenangkan : CYCLING, ini adalah ajang bagi saya untuk menguruskan badan, kalo ade bilang supaya kebaya buat nikahan kakak saya muat dipake. aargh!
jurnal beress, saya nyusul mereka ke banjarsari buat nyewa sepeda gunung [no more sepeda ontel] yang bukan main mahalnya. di pare, sebulan bisa 50ribu, di banjarsari 3 jam cycling 12ribu.

di tembalang, jalan yang lurus lempeng itu ga ada, semuanya naik turun ga jelas, tapi ini tanntangannya. dari banjarsari, ke kampus undip, masuk ke Teknik Industri [bukan Ternak Industri ya  de, walaupun banyak sapi yang hang out disini]. move ke widya puraya, temennya si pram [sandi] yang udah kerja di semarang nyusul kesana, kenalan saya bertambah.
lanjut lagi, kita, rame-rame naik sepeda [kecuali sandi yang naik motor] jemput teh mika di patung kuda, ya! dari banjarsari ke TI ke WP ke Polines ke Patung Kuda. semuanya naik sepeda, paha saya kecil, betis saya berkonde.


*underconstruction*
Read more →

Sunday, March 20, 2011

It’s not green. It’s blue!

,

Saya baru tahu masalah ini ketika saya di pare. Ketika aeni menanyakan apakah baju yang digunakan farid berwarna hijau atau biru. Kenapa farid? Karna farid orang madura. Dan entah darimana sumbernya, konon katanya orang madura tidak bisa membedakan warna biru dan hijau. Ada dua orang dari Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B yang notabene bearasal dari madura [Farid dan Daniel], pulau di seberang surabaya.

Semenjak saat itu saya jadi sering bertanya ke setiap orang madura yang saya temui, ‘ini warnanya apa hayo? Ijo apa biru?’ dan.. beberapa dari mereka protes, ‘kenapa emang? Aku  bisa ko ngebedain ijo sama biru!’ ooh, i see. Ternyata gak semua orang madura gak bisa ngebedain warna hijau dan biru, kata mereka-mereka yang saya tanya, kejadian ini hanya terjadi pada orang-orang madura di pedalaman ^^

Gak usah jauh-jauh, orang terdekat saya, kakak saya sendiri, yang gak punya darah madura pun sepertinya kesulitan membedakan kedua warna tersebut. Kemaren, saya harus menyusul kakak saya yang sedang berkunjung ke kota di tempat saya tinggal saat ini. Beliau mengunjungi rumah nenek calon istrinya. Luckiliy, saya disuruh ke sana naik taksi, tanpa dikasi tau alamat pastinya, walaupun sudah saya minta. Sebelum perjalanan beliau hanya memberi tahu, ‘abis polres lo belok kiri, lurus terus’.  Saya pun mengatakan rute seperti yang kakak saya katakan ke bapak taksi. Yap, si bapaknya bingung, ‘tapi kamu udah pernah ke sana kan? Saya, ’pernah pak, Cuma sekali, itupun saya tidur pas dijalan’. Wadduuuhh. Kakak saya nelpon lagi dan ngasi ancer-ancer tambahan ‘ta, abis polres lo belok kiri, lurus terus, abis tanjakan ada SD, setelah SD ada gapura warna biru lo masuk, lurus terus, mentok trus belok kanan.’
Clear!
Saya kasih tau persis apa yang kakak saya bilang ke bapak taksi lagi. Melewati SD yang tidak seperti SD,
si bapak taksi bilang ‘ini SD, itu ada gapura, tapi ijo’
Saya: ‘iya pak, bukan, lurus lagi aja’

Finally, kita nyasar, dan saya teringat cerita orang madura yang kesulitan membedakan warna hijau dan biru, saya berekspektasi bahwa kakak saya terkena sindrom tersebut.
‘pak, balik pak, masuk gapura tadi aja’

Saya pun kembali ke gapura yang saya dan bapak taksi yakini kalo itu gapura yang berwarja hijau, bukan biru. Dan, tarrraaaa, akhirnya saya bertemu kakak yang sudah sekian lama kami berpisah.
Read more →

Friday, March 18, 2011

Pembagian Kelompok Praktikum Statistika Industri

,
pencet disini
atau lihat: 
Kelas A
 
Kelas B


Read more →

Saturday, March 5, 2011

episode lepas pare : LOUDSPEAKER

,
Saya bukan mau menceritakan apa itu pengertian loudspeaker, kegunaannya, ataupun sejarahnya. Tapi saya akan menceritakan kisah saya tadi malem mengenai loudspeaker, menyedihkan!


Singkat saja, sudah dari beberapa hari yang lalu saya berencana menelpon teman lama saya nan jauh disana [baca: Pare], hanya sekedar untuk bertegur sapa dan menanyakan bagaimana kabar Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B yang masih menetap. Tapi hal itu berujung kesengsaraan buat saya, kesalahan dari seonggok manusia, sebut saja namanya ADHE. 
 Jelas sekali bahwa saya murni 100 % korban kebodohan adhe. Malam itu, diawali dengan keceriaan, ketawaan, dan lain sebagainya. Teman-teman Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B melanjutkan karir sebagai student Basic Program 2 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas Privatnya Mr. Fuddin. Hanya sembilan orang, rame, dan ada satu anak baru bernama silvi [yang di bawa iqbal] dari Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas A. Sinusitis Ka Fredy kambuh. Iin harus tetap melanjutkan kedokteran walaupun dia sudah punya kelas di Farmasi. Ka Siska dan Danil pindah dari BP 2 ke kelas privat. Mr Fuddin semakin ganteng. Dan Pare semakin sepi.

Berlanjut ke LOUDSEAKER

Entah, hampir satu jam mungkin saya bercuap-cuap dengan suara cempreng dan nyaring, bukan Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B lagi yang saya bicarakan, tapi sudah berujung ke hal-hal pribadi, masa lalu. Suddenly, saya mendengar ‘tenang, disini masih ada dua cowo berkualitas ko.’ Apa-apaan ini? Suara makhluk apa itu? Bagaimana sambungan udara bisa menghasilkan suara lain selain suara saya dan adhe, teknologi macam apa lagi yang diciptakan. Saya langsung speechless. Adhe bilang ‘lho ta, handphone aku kan kalo nelpon harus loudspeaker, kamu udah tau kan? Udah lama ko, dari jaman kita ke Blitar juga udah gini.’

[suara halilintar]

Semakin speechless
Mencoba untuk berkata-kata lagi, ingin rasanya mengeluarkan semua kata yang berasal dari teman-teman adhe di kebun binatang, tapi saya tahan.

Saya mulai protes ‘3%&$(7#$fkj52GH9+!@#$%^&*())*(rd^**’$UG$UG455%^’

Adhe cuma minta maaf berkali-kali, tapi ah, sudahlah, untung kami [saya dan pendengar figuran] tidak saling kenal. Setelah itu, adhe pindah tempat ke kamar mandi dan lanjut ke tangga, yang pasti menjauh dari dua onggok manusia tadi. Mulai sekarang saya harus berhati-hati jika berbicara dengan adhe, memastikan komunikasi kita akan berjalan lancar, dan adhe juga berjanji lain kali dia akan meminjam handphone orang lain saat kita telepon-teleponan lagi.

*TerimakasihAdheTelahMembuatSayaBenar-BenarMalu*
Read more →

Friday, March 4, 2011

meng ANTRI juga ber TEORI --'

,
by SINTA IRAWATI. L2H009087



Mengantri dan menunggu adalah hal yang membuat saya bosan, terlebih lagi jika mengantrinya sendirian, tidak ditemani cemilan dan teman mengobrol. Dan entah sudah berapa kali saya mengalami depresi saat mengantri, mungkin lebih dari 100 kali [hiperboliks? Gapapa :p].

Yang paling sering saya alami sebagai mahasiswa adalah mengantri di ATM, ya ATM. Menjelang awal bulan, mahasiswa pasti bertugas mengambil sejumlah uang untuk menyambung hidup. Saya sendiri menggunakan jasa ATM Mandiri. Di tembalang, jumlah ATM Mandiri ada empat, di dekat LPPU, di Toko Tembalang, di SPBU Ngesrep, dan di depan Veneta Refill. Entah kapan waktunya, tapi seingat saya, waktu itu, mahasiswa-mahasiswi dari Undip Peleburan baru saja pindah ke Undip Tembalang.

Sore itu, menjelang magrib, saya kehabisan uang, benar-benar kehabisan, dan waktu saya tidak cukup banyak jika digunakan untuk mengambil uang dengan mengantri. Setelah pulang dari kampus, saya langsung ke ATM Mandiri LPPU, ada dua line, dan semuanya ngantri, mungkin lebih dari dua puluh orang, lima menit menunggu saya tak tahan dan saya berlanjut ke ATM Mandiri Toko Tembalang, masih saja ramai. Saya pindah lagi ke ATM mandiri depan Veneta Refill, ternyata mengantri semua. Apa ini? Para orang tua mahasiswa Undip janjian memberikan uang nya pada hari itu? Ah, tidak biasanya.

Karna sudah malas keliling-keliling ATM lagi, akhirnya saya menunggu sendirian tanpa cemilan dan teman mengobrol di ATM Mandiri depan Veneta Refil, jenuh menunggu, tapi harus tetap sabar demi meyambung hidup malam itu.

Alangkah indahnya jika, PT. Mandiri Tbk membuka cabang ATM lebih banyak di Tembalang, karena mahasiswanya juga semakin membludak. Atau, pihak bank-bank yang menggunakan sistem ATM Bersama tidak mengurangi keuangan mahasiswa dengan memotong Rp 2.500,00 per memasukkan ATM lain pada ATM yang tertera berbeda pada kartu ATM. Pelayanan yang baik tentunya akan memberikan kepuaasan bagi pelanggan. walaupun sebenarnya hal tersebut akan menambah biaya lagi bagi Mandiri. Namun pada akhirnya, kepuasan pasti akan dapat mempertahankan atau meningkatkan konsumen.

Terimakasih, semoga suara hati saya sebagai mahasiswa di dengar dan tugas awal metodologi stokastik saya mengenai Teori Antrian ini mendapat nilai bagus :))

mau tau lebih tentang teori antrian? pencet!

Read more →

Thursday, March 3, 2011

episode 3 pare : G U M U L

,
G U M U L : [saya kira bangunan e u r o p e]


Saya berharap si odong-odong bunyi ‘ nnuutt nnuuuttttt jrug jrug jrug jrug nnutt nnuttt’, sayangnya engga. Odong-odong lain yang pernah saya liat ada bunyinya.

Berhari-hari sebelumnya dan berkali-kali juga ade n pram bilang kalo gumul itu cuma bangunan biasa, dari jauh aja bagus. Tapi, ah, bodo amat yang penting harus kesana. Bangunannya eropa banget, megah, mewah, kuno. Dan karna saya berkali-kali minta dengan nada memaksa maunya pergi sama Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B. Yang saya tau, ade, pram, teh mika, ka fredi udah lebih dari sekali kesana, mungkin itung-itung amal buat saya yang sudah menjelang akhir-akhir kepulangan :)

Masih inget, rabu, 25 maret 2011. Paginya saya exam presentation di confidence class, dilanjutin kelas grammar, selesainya, kita ngumpul di depan elfast, foto-foto n berunding, gak peduli saat itu juga di waktu yang sama saya ada kelas speaking lagi buat nonton aeni presentasi. Tapi yang harus saya tau dan saya pastikan adalah: Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B harus ke gumul, setelah fix, baru saya masuk kelas [puas].
Ujan gede, cucian basah, mati lampu, odong-odong udah di pesen sama ade, laper, janjian ketemuan di al amin jam 5.30 pm, lewat dari itu ditinggal. Masih ngebujuk ka siska buat ikut, pendiriannya teguh, beliau lebih memilih belajar buat dua presentasi di daffodils daripada hura-hura sama Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B.

b e r a n g k a t [lalalalaaa..]

senangnyaaa, cita-cita ke eropa di mulai dari perjalanan ke gumul dulu. Dan sesuai rencana awal, sebelum sampe ke gumul, kita harus solat magrib [alhamdulillah] dan makan dulu. Ada dua kloter makan, kloter pertama makan sate [saya, aeni, teh mika, ka fredi, teh dara, danil, bang syaf], kloter ke dua makan nasi goreng [pram, ade, iik, rara, misy, iin, iqbal]. Saya ikut kloter sate, karena dari kemaren juga udah bilang mau makan sate. Saya dan teh mika cukup makan Sate ayam. Ka dara, danil, bang syaf makan sate kelinci, yang paling dahsyat ka fredi, sate kuda [ga kebayang nyembelehnya gimana]. Kloter nasi goreng? Saya gak tau apa kabar mereka saat itu.
Perjalanan dilanjutkan, suddenly ‘tekkk!!’, adduuhh, pada saat itu, di odong-odong, bersebelahan dengan makhluk abstrak, there’s something happened with me [sensor]. Luckily, Sampe gumul saya langsung ke mr john dan bayar Rp 500,00, dalam sekejap masalah saya selesai.

So, G U M U L, this is it!



Dari jauh: ‘wawwww, mantap, gila, eropa!’
Foto-foto dulu
Semakin mendekat: ‘eropa boo!’
Jepret jeprett
Dekat dekat dan dekat: ‘ooh, cuma tembok’ [dudududuu]
Foto lagi..


Lagi..


Dan lagi..

Perjalanan berangkat hampir dua jam, di gumul cuma setengah jam, dan perjalanan pulang satu jam. Yap, lama di jalan. Niat awalnya setelah pulang mau main-main dulu sama Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B. Tapi tiba-tiba ‘uuwwwwweekkk’, aeni muntah, mabok odong-odong lebih tepatnya. The end. Terimakasih aeni, berkat kamu, saya langsung pulang ke camp T.T
Read more →

Wednesday, March 2, 2011

H U S B A N D To Be :))

,
Menjelang praktikum jadi teringat obrolan bersama beberapa teman-teman seperjuangan tentang calon suami. Ya, calon suami. Kenapa di sambung-sambungin sama praktikum?

Karna dari praktikum itu kita tau bagaimana cara menyeleksi calon suami yang baik [hehe]. Laki-laki yang baik untuk dijadikan suami adalah laki-laki yang bertanggung jawab, semua perempuan pasti setuju. Kalo dari perkuliahan, terutama praktikum, yang harus dilihat adalah bagaimana sang laki-laki turut serta aktif mengemban amanah mengerjakan tugas-tugas laporan-laporan praktikum-praktikum. Tidak harus bisa atau perfect, ikut berkontribusi saja sudah cukup.

Saya pikir, laki-laki yang berkontribusi dalam mengerjakan laporan sudah masuk kategori sebagai calon suami yang bertanggung jawab. Tidak meninggalkan sang partner begitu saja dengan janji palsunya dengan mengatakan berkali-kali ‘ya ya nanti saya kerjain’. Padahal deadline udah tinggal beberapa hari dan saya percaya kalo sang partner itu mau ngerjain, it hurts! Beneran!

Well, semoga para laki-laki sadar akan hal ini, ingatlah bahwa kalian akan menjadi imam/pemimpin dalam rumah tangga nanti, buktikan hal tersebut mulai dari tugas-tugas kuliah sekarang. Jadilah calon suami yang diinginkan kaum perempuan.
Mengerjakan tugas = memegang amanah = bertanggung jawab = memegang janji = dipercaya banyak orang = calon suami yang baik

Saya harap tulisan ini juga dapat memotivasi saya juga untuk menjadi good w i f e to be, karna pastinya laki-laki juga menginginkan perempuan yang bertanggung jawab, ya to?

Siapapun kelompok praktikumnya, semoga kita semua bisa melewati semester ini dengan baik. Start from ourselves. Dan jangan mengulangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di semester tiga. TEKNIK INDUSTRI ZERONINE BISA!!
Read more →

episode 2 pare : PASUKAN BP 1

,
Harus disebut apa perkumpulan bp 1 ini ya. Laskar BP 1? Geng hura-hura? Ranger? Geng sepeda? Yah, apa lah itu, ga usah dipikirin. Sebut saja Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B, panjang? Biarin..

Dari list yang saya punya, total ada 25 orang dari berbagai suku, bangsa, agama, dan ras. Dari yang kalem sampe heboh, muda sampe tua, umur tua tapi kelakuan bayi, tapi yang dewasa kayanya belum ada hehe.


Karna saya yang nulis, biarlah saya yang berperan jadi pemeran utama.
1. Sinta irawati, 18 tahun , maaf, 20 tahun, bekasi.


Gak cuma kelas grammar aja yang saya ikutin, ada speaking 1 di awareness di dua minggu pertama n confidence speaking di dua minggu terakhir. Tapi yang paling berasa ya di kelas grammar ini. Baru mulai deket sama Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B sekitar di minggu ke dua. Ngefans sama mr fuddin [maaf aeni]. Sering ijin ketemu Mr. John buat pipis. Duduk hampir selalu di depan, menguasai meja, atau gelendotan n nyempil-nyempil di orang :))

2. Pramana nugraha, 1988, sukabumi.


Gak nyangka, kirain mah anak smp, taunya sarjana [ammppuunn praamm]. Posisi duduk gak pernah berubah, selalu di pojok depan pintu. Punya cerita mengenaskan pas sidang, terancam gak sarjana karena telodor bikin curriculum vitae yang di copy-paste dari temennya, huhh. Sekeluarga isinya cowo semua, kecuali mamanya. Pernah bilang, katanya yang paling wise itu anak tengah, ya dia anak ke dua dari enam bersaudara [pede]. Kalo ngomong pake bahasa sunda sampe di sms pun partikel-partikel sunda nya masih ada. Oya, sempet keram ‘pantat’ pas berenang, hahaaa, baru denger saya. Kalo kemana-mana, hampir selalu bawa royco [royalti iklan] buat di campur ke makanan yang hambar [walopun menurut saya udah asin]. Terakhir, he did nice action for me, nganter ke stasiun n gave me his necklace. Thank you for all you’ve done, pram cantik.

3. Nurul mukharam alias adhe, dari bandung pindah ke garut.
>

Ah, anak ini sulit diceritakan, abstrak! Lihat saja fotonya. Sejenis sama Pram dalam hal royco, kampus, dan ranjang. Selalu sama Pram [tapi saya percaya mereka normal, piss yaa]. Adhe [minta ditambah huruf ‘h’] anak terakhir. Cerita cintanya mengenaskan. Expressive bangeett. Paling suka kalo dia cerita ada tambahan ‘lalalalalaaa...’. perutnya buncit. Cuma adhe yang bisa bikin saya ketawa sampe mau pipis. Pernah ngegambar saya di kertas binder, saya simpen buat kenang-kenangan, walopun, ehem: ‘bagus’ [ironi]. Pas ujian writing, pertama kalinya saya ngeliat adhe serius, stres, tekanan batin, orang-orang yang ditanya gak ngasi solusi, sampe akhirnya ridwan dateng ngebantuin, di fonis lulus sama mr andre, dan byuurrr, he cried, terharu. Sedangkan saya, harus ikut ujian lagi T.T .

4. Mikania miranti, bekasi.


Mantan kurus. Sekarang, use silicon at her whole body, terutama di bagian pipi [ampuun teh]. Tempat saya bersandar pas di kelas. Hampir empat taun menjalin hubungan dengan Fredi erdian. Sudah mencicipi berbagai macam tempat les : ILP, IEC, LIA, dll, tapi pasti yang paling enak di pare karna ketemu saya ;p. Sempet satu almamater di unpad. Pernah nyoba ngerokok waktu putus, satu isapan langsung ngos-ngosan [rokok yang dibeli: djarum black]. Ga akan bertahan lama di pare, karna akan segera menjadi wanita karir, ciyee. Good luck teteh, you’re great. Kalo nikah, undang Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B ya teh. Terang-terangan nge fans sama mr fian [emang manis si], tapi beliau terang-terangan depan mr fian, dua kali bilang: ganteng.

5. Fredy erdian, muka batak, asal jakarta.


Sempet protes karna saya pernah nulis nama beliau pake ‘i’: fredi. Temen segelendotan saya di teh mika. Lelaki beruntung katanya, punya pacar gemuk dan cerewet. Kata teh mika juga, beruntung suka nemu duit di jalan. Dan endingnya saya tau kalo dia memang lucky boy: selalu dapet urutan yang tinggi di kelas kalo dikasi tugas atau ujian, tebakannya jitu. Rokoknya kuat banget. Ga bisa bangun pagi, n prefer buat nyari program paling pagi jam 8.30 am. Tukang bikin pelem di unpad. Mantan pecinta alam. Suka makan biawak, uler, terakhir saya liat makan kuda. Kaki saya pernah di tarik sampe kolong meja, balesannya, saya cabut bulu kakinya, hahaa.

6. Nur Aeni, 19 tahun, boyolali.


Saya paling males nyeritain anak kecil ini. Okelah, seperjuangan dari awal berangkat ke pare, tapi endingnya dia pulang duluan. Rajin euy belajarnya, kalo saya lagi main, dia belajar di camp. Kalo ujian presentasi di kelas speaking, pastii yang dijelasin ‘adenya’ yang lagi belajar sepeda n nyungsep di sawah hehe. Yang perlu diketahui adalah dia satu universitas, fakultas, jurusan, dan kelas di teknik industri undip, dan pernah juga satu kosan. Masalah financial kita sama-sama gak bagus, alhasil, kita harus sering gali lubang tutup lubang. Kalo lagi nyari makan berdua, nyarinya yang cukup dengan harga Rp 2.500, gizi terpenuhi dan kenyang: sigma depan access atau pecel.

7. Dhara amrullah, bandung.


Teteh arab, selain keturunan arab, beliau juga jebolan pendidikan bahasa arab upi. Satu camp sama saya, tapi kalo berangkat ke elfast gak pernah bareng kayanya, selalu saya tinggalin. Jualan sendal, tapi gak pernah promosiin sendalnya sekalipun kecuali di kelas speaking 1 awareness, hehe. Berencana tiga bulan di pare, mau benerin speaking n pronunciation di marvelous. Yang saya tau juga, ternyata kita sama, sama-sama menghindari program camp hari selasa malem sama mr abdul kemenyek, karna harus siap ditunjuk buat speak up di depan. Belajarnya juga rajin, sampe menyengajakan diri membeli buku latian grammar [pasti belinya di mahesa].

8. Siska oktariana, lampung


Sering banget homesick. Wedding party kakaknya terpaksa diundur karena beliau berencana empat bulan di pare. Lulus dari keguruan ekonomi unila dan sempet ngajar anak-anak smp. Diantara yang deket sama saya, ka siska paling jarang ikutan ngumpul. Waktu ke blitar gak ikut karna mau ngerjain homework n nyalin catetan [ngiikk], pas ke gumul ga ikut karna besoknya ada dua presentasi speaking di daffodils, sayang banget ka, enak padahal, hehe. Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B secara terhormat menjadikannya sebagai ibu negara, berdampingan dengan daniel, sang guru agama. Just joke, karena mereka berdua sudah punya ‘cem cem’an di kampung halaman masing-masing ^^

9. om Danil, madura.


The president. Mestinya dia ketua KPU, tapi entah kenapa semuanya jadi pada milih dia buat jadi ketua kelas. Logat maduranya kentel banget. Mukanya kaya om om, makanya rara manggil dia ‘om’, tapi sebenernya menurut saya, muka beliau ini antara kebapak-an dan baby face, ah, susah digambarkan. Karena dirasa elfast terlalu cepat dalam memberikan materi, daniel akan membuka satu tempat kursus lagi di pare: ELSLOW. Mr andre, ati-ati kesaing.

10. Iqbal, jakarta.


Sang tutor. Entah bener atau gak, saya gak pernah konfirmasi kebenarannya. Tapi emang anak ini pronunciation [baca : prÓ™,nΔnsleÅ¿n. sambil bibirnya monyong2] nya keren banget. Keterbatasan pronunciation saya pun suka di cela, hiks. Katanya saya harus ikut kelas pronunciation, padahal justru kelas itu yang paling saya hindarin, cape, pegel, mulutnya harus monyong2, dan aus. Mantan kursus di salah satu tempat kursus ternama di indonesia, yang ngajar native, but he said ‘nothing! Pare tetep yang paling bagus.’

11. Ignasia mujiman alias iin, kendari.


Angkatan 2010, tapi baru tahun ini berencana melanjutkan kuliah, di apa namanya, aduh berat, iya itu: kedokteran. Heboh. Teringat pas iin ikut ujian modal, how lucky she is, sendirian, ditinggal mr andre, sms ade n pram, lulus, hehe. Pokoknya anak ini heboh, match sama ade ;p

12. Misy. Padang


Anak kecil. Polos. Saking polosnya, kadang sampe hal-hal yang gak perlu di tanya sampe ditanya juga. Pas mr fuddin ngasi soal latian, missy nanya ‘boleh gak ter kalo gak dikerjain?’ dan pertanyaan aneh lainnya. Kalo gak salah pernah denger, bocah ini pengen keluar dari FE unand n nyoba ugm atau nyari scholarship ke jerman. Aminn kalo begitu. Kosannya tepat pesis di depan elfast, tinggal ngesok aja kalo ada kelas hehe.

13. Farid mawardi. Madura.
Dia bisa ko ngebedain warna ijo n biru, uppps! Pinter. Cerdas. Rame. Tapi gak bertahan lama barengan Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B, di hampir minggu ke dua, farid harus dan wajib pulang, orang tuanya kecelakaan, korban tabrak lari dan harus di operasi, sedih dengernya.

14. Melky satria. Riau.


Gak Cuma sekelas di kelas grammar aja, tapi di confidence class juga. Kayanya mah, melky lebih suka kelas speakingnya daripada kelas grammar, aktif. Di confidence, pernah jadi tukul pas lagi wawancara angelina sondah [ratih gumalda], hahaa, menghayati banget: mirip. Akhir-akhir menjelang perpisahan Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B, melky jarang masuk kelas, humm.

15. kholili. Surabaya


Si cholili ini di jodoh-jodohin sama ami, hehe. Beli baju baru tulisannya ‘pare’, pas dipake langsung diceng-cengin. Pas ke blitar juga diem-diem beli baju baru lagi, tasnya diumpetin, walopun udah dikejar-kejar, ditarik-tarik sampe saya gigit, tetep aja ga mau ngaku, heu. Kata ade yang di beli baju batik, entah buat siapa, ciyeee.

16. Tika


Mestinya dia gak di BP1, udah khatam, pinter banget anak ini, pinter akut. Seminggu lebih gak ikut kelas karna ke tempat neneknya di surabaya, kirain mah bakalan ketinggalan materi, tapi teteeup aja nilainya bagus. Ujian writing gagal gara-gara kurang huruf ‘t’, ya ‘just’ ditulis ‘jus’, mengenaskan saudara-saudara. Sering jadi korektor kerjaan saya juga hehe. Dan ternyata, dia tutor grammar di kresna, pantas.

17. Rara


sarjana hukum brawijaya. Satu kamar sama missy. Deket sama iik, tapi bukan cinlok ya. Gak terlalu banyak ngomong, kalem, beda lah sama saya pokonya :))

18. Hikmatullah alias iik, Banten.



Seperguruan basa sunda sama ade, pram, kang fredi. Barengannya rara kalo kita lagi jalan sama Anak-Anak Basic Program 1 Elfast Periode 25 Januari 2011 Kelas B.

19. Syafriadi, sumatera barat.



Kalem. Diam seribu bahasa. Cool. Sering banget saya liat beliau make baju tulisan ‘i love padang’, that’s why saya tau dia orang padang tanpa harus nanya-nanya dia dari mana.

20. Egie, jangkung.


Tinggi. Jangkung. Saya cuma se-dada-nya doang haha. Yah, saya kurang tau banyak mengenai orang berparas tinggi dan kurus ini, beliau jarang masuk kelas, entah kenapa. Tapi pas jalan-jalan ke blitar dia ikut ko.

21. Listio budi alias tio


Saya juga kurang paham mengenai sosok tio. Sepertinya dia periang. Saya sering ngeliat tio ketaw-ketiwi hahahihi.

22. Wahyu S. N, surabaya

Masih muda. Baru lulus smk, mau kerja. Sempet seminggu gak masuk kelas juga karna harus pulang ke tanah airnya di surabaya buat tes kerja. Pernah fotokopi catetan saya [haha, bangga].

23. Ardi, Nusa Tenggara Barat

Pinter. Aktif. Dia juga jarang ikkut acara rame-ramean di luar kelas.

Yap, that’s it. Yang pasti, semua yang pernah ada dan terjadi di pare berkesan buat saya. Masih Berhari-hari setelah pulang ke semarang-pun, saya merasa jiwa saya masih disana. Gombal. Biarin!

Read more →