Sunday, June 5, 2011

Tidur Dengan Lampu Menyala Ternyata Berbahaya

,

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.


Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki risiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.

Semoga bermanfaat


Read more →

Friday, June 3, 2011

Serba-Serbi Pare, Kampung Inggris

,

Akhirnya, setelah berbulan-bulan meninggalkan Pare, saya  baru bisa menuliskan jejak peninggalan saya di blog ini. Dan berhubung banyak yang menanyakan kepada saya tentang “apa itu Pare? Bagaimana wujudnya? Pahit?” saya akan menjelaskan sekilas tentang Pare, walaupun di sana saya hanya sebulan, tapi pengetahuan saya lumayan lah kalo di tanya dikit-dikit ;p, link-linik bagus seputar pare nanti saya kasih juga.




Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelum anda terbang ke kampung inggris itu.
Pertama, pastikan tujuan anda! Mau focus program di grammar, speaking, pronunciation and expression, TOEFL, IELTS, atau semuanya?
Kedua, pastikan anda memilih lembaga kursus yang tepat. Karna di Pare bukan hanya ada satu lembaga kursus, tapi ada ratusan lemabga kursus bahasa Inggris.
Ketiga, pastikan tempat dimana anda akan tinggal, mau yang pure “kosan” atau kosan dengan embel-embel lain, seperti full English dan menyediakan program didalamnya.
Keempat, pastikan anda tahu transportasi yang dibutuhkan.
Kelima, the most important thing, pastikan uang anda cukup untuk hidup.

Untuk point pertama dan kedua. Semua program di Pare di mulai tanggal 10 dan 25 setiap bulannya, jadi perhitungkan waktu kedatangan, jangan terlalu mepet. Dan umumnya tanggal 10 lebih rame daripada tanggal 25, apalagi di saat liburan panjang. Dan untuk masalah placement, kita menentukan sendiri berada di level mana baiknya. Jadi jangan sampai salah level.
Setiap tempat kursus umumnya memiliki spesialisasi masing-masing, jadi tentukan focus anda, lalu pastikan tempat tempat kursus yang dituju.

Spesialisasi Grammar. Based on my experience dan cerita teman-teman saya, Elfast, LogicoMahesa, Kreshna, BEC jagonya. Saya sendiri lulusan Elfast ngambil basic program 1 periode 25. Teacher nya friendly banget, ada Mr. Fuddin, Mr. Ahsan, Ms Iis, Mr. Faiz, Mr Abdul, Ms. Silvi, Mr. Dave, Ms. Anggit [perlu diketahui bahwa Mr Dave dan Ms Anggi sudah menikah, mereka dipertemukan di Pare] dan sang dewa pemilik Eflast: Mr Andre. Dari elfast juga saya dapet kenalan temen-temen baru yang jadi temen deket saya. Di program yang saya ambil, sehari tiga kali pertemuan @ 1,5 jam, dan hampir setiap hari dikasih tugas, ga banyak ko. Pas ujian, mantab! Tiga kali ujiannya: multiple choice [dari 75 soal, minimal salah 25], writing [bikin cerita berdasarkan tenses yang ditentukan, harus bener semua, gak peduli salah huruf], terakhir ujian modal [harus bener semua dan ujian langsung di depan pemilik Elfast]

Spesialisasi TOEFL, IELTS, Translation, Writing. Kalo ngomongin grammar banyak jagonya, tapi kalo ngomongin TOEFL, IELTS, Translation, Writing, Elfast tetep jagonya, pokonya dewa segala dewa [kalo menurut saya]. Oya, kelas IELTS baru di buka berapa bulan yang lalu, jadi masih anget. Banyak cerita orang-orang yang pas dating ke Pare Toefl nya masih biasa-biasa aja atau bahkan di  bawah standard, sekarang udah gede-gede. Begitu juga sama IELTS, Translation, atau writing. Tempat lain juga ada yang bagus, kaya Mahesa lagi, atau Kreshna lagi, atau BEC lagi.

Spesialisasi Speaking. Temen-temen saya recommend: Daffodils, disana, anda dipaksa buat ngomong bahasa Inggris, kerjaannya presentasi terus atau debat. Ga peduli grammar kaya gimana, yang penting berani ngomong. Di speaking juga ada beberapa tingkatan. selain itu ada juga WebsterDi tempat saya speaking [balik lagi ke Elfast], ada confidence class, speaking grammar, dynamic speaking, macem-macem, tinggal pilih sesuai keinginan. Kalo saya milih confidence speaking, sekedar buat cuap-cuap, yang penting confidence terasah. Untuk ujian akhir, biasanya disuruh presentasi, lalu tanya-jawab. 

Spesialisasi Pronunciation and Expression. Buat yang ini, Marvelous dewanya. Ajaran yang dipake American Style. Konon katanya, teachernya berpengalaman lima tahun di Amerika. Selain Marvelous, ada lagi Awareness, dan Webster.

Untuk point ke tiga: Tempat tinggal. Ada dua kategori tempat tinggal di Pare. Pertama Pure kosan, kedua kosan yang full English dan dikasi program-program lain. [kosan biasa disebut camp]. Kalo yang camp full English, pastinya setiap hari kita harus make bahasa Inggris. Kadang, beberapa camp juga, mulai dari subuh udah bikin acara, entah itu shalat berjamaah terus dilanjutin program subuh seperti menghapal, listening, dan lain lain]. Dan setelah magrib juga ada program lagi biasanya.
Kalo cari yang bukan English area banyak, dimana-mana. Yang English area juga banyak si, kaya Logico, Elfast, Zeal, Access [fb], Marvelous, Awareness, Access, dan lain-lain. Tempat saya berpijak waktu itu Logico, logico itu khusus buat perempuan. Dan logico juga masih di bawah naungan Elfast. Di Logico, setiap hari, subuh dan magrib selalu ada program. Dan setiap malem minggu selalu keatangan bule Amerika: Mr. Alex. Bukan sembarang bule, Mr Alex itu bule cerdas, pernah kerja di Petrolium, master degree pula. Tapi sekarang menetap di Indonesia.

Point ke empat: Transportasi. Menyusul.

Tapi kalo masalah transportasi untuk program, hang out, yah pokonya berkeliling-keliling Pare bisa menggunakan sepeda, becak atau odong-odong, jangan kaget, saya bener-bener make odong-odong pas ke Gumul.




Point ke lima: Money.
Biaya kursus di setiap tempat berbeda, tapi mungkin tidak terlalu signifikan. Saya ambil contoh tempat saya saja.
Untuk Grammar, per bulan atau level di Eflast itu sekitar Rp 130.000,00
Untuk speaking, per dua minggu atau level itu sekitar Rp 70.000,00
Untuk TOEFL, IELTS, Writing, Translation, Pronunciation and Expression saya belum tahu, menyusul yaa..
Biaya makan cukup murah jika dibandingkan dengan Jakarta, Bandung, Semarang. Pecel sekitar 2.500, bakso 3.000, mi ayam 3.000, ayam 5.000, nasi+lauk+sayur 2.500.
Tempat Tinggal. Camp biasa per bulannya sekitar 100.000. Camp English Area sekitar 200.000
Sewa Sepeda rata-rata 50.000/bulan. Atau kalo mau beli biasanya 300.000/sepeda


***
Masalah ATM, tenang, semua lengkap, tapi perlu dijangkau dengan transportasi [sepeda].
Masalah empat rekreasi? ada Gumul, Goa Srowono, Candi Surowono, Gunung Kelud, kadang anak-anak Pare juga ke Museum Soekarno di Blitar, Pulau Sempu, Malang, surabaya.



***
happy holiday..

Read more →

Thursday, June 2, 2011

Kaleng Khong Guan

,
Ini bukan cuma sekedar kaleng, kaleng ini bermakna buat saya dan teman-teman saya. 



Bukan karena kaleng biscuit ini punya isi yang menawan ataupun memiliki berbagai rasa yang yummy. Tapi karna saya dan teman-teman saya pernah menorehkan sesuatu di dalamnya. Hari itu, menjelang kelulusan kami dari SMA yang menyatukan kami hingga sekarang, di rumah saya, kami berduabelas menuliskan semua pengalaman kami di masa indah itu dan memasukannya ke dalam Kaleng Khong Guan dan menguburnya di pekarangan rumah saya sebenarnya hanya pas untuk pohon jambu.

Sudah berjalan lebih dari tiga tahun semenjak 3 Februari 2008, dan di tanggal yang sama namun di tahun 2018, kami akan berkumpul dan membukanya kembali. Im waiting. Di sekolah yang awalnya saya underestimate-kan, namun saya agung-agungkan pada akhirnya :)


sampai bertemu 3 Februari 2018, teman-teman..

Read more →

Wednesday, June 1, 2011

Keberadaan Tuhan

,

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.

Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.

Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk meme-cahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.

Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak.

Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.


Nama mahasiswa itu adalah "Albert Einstein" 

Read more →

Wednesday, May 25, 2011

P A R K O U R

,

Agak sedikit asing memang. Mendengar nama parkour saja baru beberapa waktu ini. Yang saya ingat waktu itu, sewaktu di acara earth hour Semarang di daerah Peleburan, saya melihat sekumpulan orang-orang menunjukkan atraksi seolah-olah mereka terbang, saya ingat, di baju yang mereka kenakan bagian belakangnya tertulis “Fly to The Sky”. Sayangnya, ga ada cewe yang yang ikut :(
Setelah saya telusuri, ternyata Parkour merupakan seni berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain dengan prinsip kemampuan tubuh manusia. Dan ternyata Parkkour sendiri punya sejarah yang unik. Berawal dari David Belle yang terispirasi dari ayahnya yang merupakan seorang pemadam kebakaran dan sering menceritakannya kisah-kisah kepahlawanan, david  ingin melatih efisiensi gerakan untuk membentuk badan dan pikiran seseorang untuk dapat menghadapi rintangan-rintangan dalam kondisi bahaya. Mungkin dalam kasus ini, bahaya saat bertugas di lapangan pas jadi pemadan kebakaran. Saat melakukan gerakan terbang di udara, yang dibutuhkan tidak hanya, pikiran yang matang pun sangat dituntut, jika tidak akan berdampak cedera.

Nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam Parkour [dari wiki], diantaranya:
Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan
Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing-masing.
Melawan Rasa takut
Seseorang yang takut mencoba tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, tidak akan ada kemajuan dalam kehidupan
Tapi ingat, ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh, bahkan celaka. Tapi, jika terlalu takut, kita tidak akan berbuat apa-apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang.
Bangkit dari kegagalan
Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.
Flexibilitas dan fluiditas
Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.
Kreatifitas dan kebebasan
Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.
Parkour menentang kompetisi
Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.
Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi (sederhana) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.

parkour indonesia
parkour semarang di group facebook
parkour semarang blogsppot
penjelasan parkour dari seorang chef
Read more →

Tuesday, May 17, 2011

cerita sedih dari ITB

,

Perkenalkan, saya Muh. Firmansyah Kasim, Teknik Elektro angkatan 2009. Saya ingin menceritakan pengalaman unik saya waktu mau masuk ITB dulu.
Waktu SMA, alhamdulillah saya pernah mendapat medali emas olimpiade fisika internasional (IPhO) tahun 2007 di Iran. Dengan berbekal prestasi saya tersebut, saya ditawari universitas di Singapura yaitu NTU dan NUS, tapi saya tolak karena saya ingin berkuliah di ITB dulu untuk S1.
Saat itu ada jalur bebas tes yang diperuntukkan kepada peraih medali emas nasional untuk masuk ke jurusan bidang olimpiadenya. Dan saya mencoba untuk masuk ke ITB melalui jalur bebas tes. Saya pun mengirimkan sertifikat-sertifikat olimpiade internasional saya ke ITB dengan harapan dapat diterima tanpa tes ke jurusan Fisika ITB.
Setelah beberapa bulan menunggu, tidak ada jawaban dari ITB. Sampai akhirnya saya mencoba untuk menghubungi ITB dan jawaban yang saya terima cukup mengagetkan. Katanya (kurang lebih seperti ini), "adek kan medali emas internasional, sedangkan yang diterima bebas tes itu medali emas nasional".
Saya tidak tahu, apakah ITB sangat keras pada peraturan atau mereka tidak tahu kalau olimpiade internasional itu ada. Cukup sedih juga. NTU dan NUS saja menawari saya untuk kuliah di sana. Bahkan NTU sampai jauh-jauh datang ke Makassar (asal daerah saya), tapi ITB malah menolak saya. Kalau saja saat itu saya belum menolak NTU dan NUS, saya pasti sudah menerima tawarannya.
Akhirnya, saya pun mendaftar USM sebagai orang biasa yang tidak memiliki prestasi apa-apa. Waktu itu saya memilih STEI sebagai pilihan pertama saya karena rekomendasi dari beberapa teman saya dan alhamdulillah lulus.
Sebagai penutup, saya harap ITB dan Indonesia secara umum lebih menyadari betapa pentingnya orang-orang berprestasi di Indonesia. Banyak teman-teman olimpiade saya yang kuliah di luar negeri karena univ luar negeri lebih menghargai orang berprestasi. Mereka bukannya tidak mencintai tanah air kita, tapi tanah air kita yang kurang mencintai mereka.

Read more →

Liputan#2 GRAND OPENING RESEARCH, Jiwa ber-PKM pun terasah

,

Kondisi sistem keilmiahan mahasiswa di Undip masih jauh dari target. Jangankan dengan IPB, UGM, ataupun ITS, dibandingkan dengan universitas tetangga (baca: UNES) pun masih terpaut perbedaan yang cukup signifikan, Undip masih belum bisa mengimbangi. Berita dari rektorat, tahun kemaren saja Undip mengirimkan sekitar 200 proposal ke Dikti, dan yang mendapatkan dana sekitar 96. Sedangkan Unes mengirimkan sekitar 1000 proposal. Angka yang terapaut cukup jauh. Melihat kondisi yang seperti ini, Forum Studi Teknik membuat Grand Opening Research (GORE) untuk menumbuhkan iklim riset di Universitas Diponegoro, khususnya mahasiswa Fakultas Teknik.
Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu wadah yang disediakan Dikti dalam membangun minat riset mahasiswa, bagaimana mahasiswa dapat memberikan gagasan baru yang realistis dan dapat bermanfaat untuk masyarakat. PKM juga merupakan cerminan diri, untuk mengukur kadar diri, sampai di level mana kita berada. Selain itu, PKM juga merupakan salah satu ajang untuk meningkatkan prestasi dan prestige universitas. Karena PKM merupakan kompetisi tingkat nasional yang nantinya akan berujung pada PIMNAS, dimana universitas se-Indonesia akan berkumpul mengompetisikan karya yang diajukan.
GORE yang diadakan di aula Teknik Sipil Undip, 14-15 Mei 2011 kemaren menghadirkan pembicara kompeten dalam mengenalkan, memunculkan ide hingga membangkitkan semangat ber karya ilmiah. Diharapkan melalui acara ini, mahasiswa Fakultas Teknik dapat bermimpi dan memulai usaha dalam menginvestigasi untuk memberikan gagasan baru. Serta turut membantu mewujudkan gerakan 1000 proposal Program Kreatifitas Mahasiswa Undip.
Read more →

Monday, May 16, 2011

A C C

,

Sewaktu saya muda dulu [ospek], istilah ACC mulai sering saya dengar. Dari mulai senior yang notabene harus kita dapatkan tanda tangannya, tapi sebelumnya harus mendapatkan tulisan ACC dari temannya dulu, dan lain lain, ya ACC, cuma tulisan ACC aja, saya juga bisa nulis. Sayang, gak semua orang bisa nulis ACC, hanya orang-orang tertentu. Dan, besar harapan suatu saat ini saya juga bisa menulis rangakaian huruf tersebut buat praktikan nanti [assistant wanna be ;p]

ACC ini semakin berharga ketika saya mulai memasuki dunia praktikum, gak akan bisa lanjut ke modul berikutnya kalo tulisan ACC itu belum ada di kertas. Perjuangan untuk mendapat ACC pun tidak mudah, need much effort, guys. Pernah juga, negrjain laporan sampe berbulan-bulan [ketawan ga niat ngerjainnya], udah ACC ga dapet, endingnya cuma dapet nilai D, kadang kerja keras tidak berbuah manis. Tapi yasudalah, saya coba memegang prinsip dosen PPC saya untuk mata kuliah ‘D’ itu: tidak perlu diambil pusing, ngulang taun depan masih bisa, malah ilmunya makin nambah. Sebuah pernyataan yang menyenangkan hati, bukan?

Kadang, ACC juga berarti lain. Teman saya, baru asistensi pertama sudah minta ACC, gak mungkin bisa, terlalu hebat buat praktikum yang satu itu kalo asistensi pertama sudah benar semua. Tapi sang asisten berkata lain, dengan berbaik hati menuliskan ACC di kolom pertama lembar asistensi, tapi dengan jarak yang agak jauh setiap hurufnya. ACC: Ah Calah Cemua.
Read more →